sainsholic

sains now or never

Monthly Archives: January 2012

Media Pembelajaran Tradisional

RADIO SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN DAN BELAJAR SISWA

 1.    Pengertian Media

Kata media berasal dari Bahasa Latin medius yang berarti tengah. Dalam Bahasa Indonesia, kata medium dapat diartikan sebagai antara atau sedang sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi antara sumber dan penerima informasi. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT, 1977:162).

Salah satu media yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari ialah radio. Radio adalah suatu perlengkapan elektronik yang termasuk media audio. Dan hanya dapat memberikan rangsangan audio (pendengaran). Dengan melalui alat ini orang dapat mendengar siaran tentang berbagai peristiwa, kejadian penting dan baru, masalah-masalah dalam kehidupan serta acara rekreasi yang menyenangkan. Dapat dimengerti kalau audio menjadi media pendidikan dalam berbagai asfeknya. Karena media ini memang memiliki potensi dan kekuatan yang amat berpengaruh dalam dunia kependidikan.

2.    Klasifikasi Media

Dari segi perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir (Seels & Glasgow dalam Arsyad, 2002:33). Dalam hal ini radio sebagai media pendidikan dan belajar siswa termasuk dalam salah satu media pembelajaran tradisional yang berbasis media audio. Media audio hanya dapat memberikan rangsangan audio (pendengaran).

    gambar: Ilustrasi posisi radio dalam dunia pendidikan

 

 

 

 

 

 

3.    Fungsi Media

Fungsi media pembelajaran adalah untuk memberikan pengalaman baru kepada siswa dengan lebih mengkonkritkan konsep yang masih bersifat abstrak. Serta menambah motivasi belajar, semangat dan mempertinggi daya serap belajar.
Manfaat media pembelajaran secara umum adalah:

  • Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis ( dalam bentuk kata-kata ) Read more of this post

Nama-nama Ilmiah Flora dan Fauna

I. MAMALIA (Menyusui)

1. Anoa depressicornis Anoa dataran rendah, Kerbau pendek
2. Anoa quarlesi Anoa pegunungan
3. Arctictis binturong Binturung
4. Arctonyx collaris Pulusan
5. Babyrousa babyrussa Babirusa
6. Balaenoptera musculus Paus biru
7. Balaenoptera physalus Paus bersirip
8. Bos sondaicus Banteng
9. Capricornis sumatrensis Kambing Sumatera
10. Cervus kuhli; Axis kuhli Rusa Bawean
11. Cervus spp. Menjangan, Rusa sambar (semua jenis dari genus Cervus)
12. Cetacea Paus (semua jenis dari famili Cetacea)
13. Cuon alpinus Ajag
14. Cynocephalus variegatus Kubung, Tando, Walangkekes
15. Cynogale bennetti Musang air
16. Cynopithecus niger Monyet hitam Sulawesi
17. Dendrolagus spp. Kanguru pohon (semua jenis dari genus Dendrolagus)
18. Dicerorhinus sumatrensis Badak Sumatera
19. Dolphinidae Lumba-lumba air laut (semua jenis dari famili Dolphinidae)
20. Dugong dugon Duyung
21. Elephas indicus Gajah
22. Felis badia Kucing merah
23. Felis bengalensis Kucing hutan, Meong congkok
24. Felis marmorota Kuwuk
25. Felis planiceps Kucing dampak
26. Felis temmincki Kucing emas
27. Felis viverrinus Kucing bakau
28. Helarctos malayanus Beruang madu
29. Hylobatidae Owa, Kera tak berbuntut (semua jenis dari famili Hylobatidae)
30. Hystrix brachyura Landak
31. Iomys horsfieldi Bajing terbang ekor merah
32. Lariscus hosei Bajing tanah bergaris
33. Lariscus insignis Bajing tanah, Tupai tanah

II. AVES (Burung)

1. Accipitridae Burung alap-alap, Elang (semua jenis dari famili Accipitridae)
2. Aethopyga exima Jantingan gunung
3. Aethopyga duyvenbodei Burung madu Sangihe
4. Alcedinidae Burung udang, Raja udang (semua jenis dari famili Alcedinidae)
5. Alcippe pyrrhoptera Brencet wergan
6. Anhinga melanogaster Pecuk ular
7. Aramidopsis plateni Mandar Sulawesi
8. Argusianus argus Kuau
9. Bubulcus ibis Kuntul, Bangau putih
10. Bucerotidae Julang, Enggang, Rangkong, Kangkareng (semua jenis dari famili Bucerotidae)
11. Cacatua galerita Kakatua putih besar jambul kuning
12. Cacatua goffini Kakatua gofin
13. Cacatua moluccensis Kakatua Seram
14. Cacatua sulphurea Kakatua kecil jambul kuning Read more of this post

Binomial Numenclature

Tata Nama Binomial (Binomial Numenclature)

 

Binomial numenclature
Binomial nomenclature atau tata nama binomial adalah suatu aturan penulisan nama spesies. Binomial numenclature ini harus dipenuhi dalam menuliskan nama ilmiah suatu spesies, baik itu hewan maupun tumbuhan.

Tatanama binomial (binomial berarti ‘dua nama’) merupakan aturan penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun kemudian segera diterapkan untuk bakteri pula. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah ‘nama ilmiah’ (scientific name). Awam seringkali menyebutnya sebagai “nama latin” meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, karena sebagian besar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi pertelaan atau deskripsi (disebut deskriptor) lalu dilatinkan.

Penamaan organisme pada saat ini diatur dalam Peraturan Internasional bagi Tatanama Botani (ICBN) bagi tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan; Peraturan Internasional bagi Tatanama Zoologi (ICZN) bagi hewan dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional bagi Tatanama Prokariota (ICNP). Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berlaku bagi tanaman budidaya (Peraturan Internasional bagi Tatanama Tanaman Budidaya, ICNCP).

Sistem penamaan ini berkembang dari yang sederhana sampai dengan yang sekarang digunakan. Aturan yang ada saat ini masih baku digunakan di universitas-universitas, sekolah-sekolah dan juga dalam jurnal-jurnal serta buku-buku ilmiah.

Secara umum standar penulisan dari Binomial Numenclatur adalah sebagai berikut:

  1. Nama ditulis menggunakan dua kata dalam bahasa Latin.
  2. Kata pertama menunjukkan nama Genus dari makhluk tersebut
  3. Kata kedua menunjukkan spesies dari makhluk tersebut
  4. Huruf pertama dari kata pertama ditulis dengan huruf besar/ kapital
  5. Huruf pertama dari kata kedua ditulis dengan huruf kecil
  6. Kedua kata ditulis miring
  7. Alternatife bagi penulisan miring adalah dengan menggunakan penulsan menggunakan garis bawah.

Contoh nama ilmiah dari beberapa spesies:

  1.  Kedelai – Glycine soja – soja – Ordo Periscodactyla
  2.  Teratai – Nymphaea lotus – lotus
  3.  Padi – Oryza sativa – sativa – Ordo Commelinales
  4.  Harimau – Panthera tigris – tigris – Ordo Carnivora
  5.  Manusia – Homo sapiens – sapiens – Ordo Primata
  6.  Singa – Panthera leo – leo – Ordo Carnivora
  7.  Komodo – Varanus komodoensis – komodoensis – Ordo Lacertilia
  8.  Ayam – Gallus gallus – gallus – Ordo Rasores
  9.  Tapir Asia – Tapirus indicus – indicus – Ordo Periscodactyla

Untuk nama-nama ilmiah hewan dan tumbuhan yang lebih banyak,

silahkan klik disini nama-nama ilmiah flora dan fauna

Bioteknologi

BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi,virus dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.Cabang ilmu bioteknologi dibagi menjadi 3, yaitu : Bioteknologi Konvensional, Bioteknologi Modern dan Rekayasa Genetika.

1.    1. Bioteknologi konvensional

Merupakan bioteknologi yang memenfaatkan mikroba untuk menghasilkan produk barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan manusia melalui proses fermentasi.

Contoh penerapan bioteknologi konvensional :

        a.    Mikroorganisme untuk mengubah bahan pangan

        Contoh : Aspergillus wentil untuk pembuatan kecap

        b.    Mikroorganisme menjadi bahan pangan

        Contoh : Protein sel tunggal (PST), yaitu senyawa protein yang berasal

dari organisme uniseluler Read more of this post

Budaya dan Pariwisata

PERANAN MASYARAKAT DALAM MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL UNTUK MEMBANGUN PARIWISATA BALI

  1. Latar belakang

Sektor Pariwisata merupakan sektor penting dalam upaya penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang cukup potensial. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengelolaan objek dan daya tarik wisata serta usaha terkait dengan bidang tersebut. Berbicara tentang pariwisata di dalamnya tercakup berbagai upaya pemberdayaan, usaha pariwisata, objek dan daya tarik wisata serta berbagai kegiatan dan jenis usaha pariwisata. Smith (1989, dalam Wardiyanta, 2006) menyatakan bahwa secara substansi pariwisata merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat, yaitu berkaitan dengan cara penggunaan waktu senggang yang dimiliki oleh seseorang.

Pariwisata memiliki beragam bentuk dan jenis, seperti pariwisata alam, budaya, konvensi, belanja dan pariwisata minat khusus. Bali merupakan satu-satunnya propinsi di Indonesia yang memiliki keseluruhan bentuk dan jenis pariwisata yang membuatnya menjadi daerah tujuan wisata yang diminati oleh para wisatawan. Pariwisata telah menjadi industri yang mampu mendatangkan devisa negara dan pendapatan asli daerah yang berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat dalam berbagai sektor ekonomi. Sampai sekarang ini peraturan mengenai kepariwisataan ialah UU No. 9 Tahun 1990, yang berisikan pengertian berbagai macam unsur pariwisata serta tujuan-tujuan pariwisata. Peraturan ini dapat mengatur segala usaha-usaha jasa kepariwisataan yang disesuaikan dengan tuntutan era globalisasi. Yang dimana era globalisasi di bidang ekonomi mempunyai imbas terhadap berbagai aspek pembangunan termasuk di dalamnya  bidang pariwisata.

  1. Isi

Pembangunan di Bali, khususnya di bidang kepariwisataan patut mendapat perhatian yang serius dari semua pihak, utamanya dari kalangan akademisi. Dengan perhatian yang sungguh-sungguh, pembangunan diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat tanpa mengorbankan nilai-nilai luhur yang merupakan jiwa kebudayaan Bali dan umat Hindu pendukungnya. Ajaran agama mendorong umat-Nya untuk mewujudkan kemakmuran sebesar-besarnya dengan kerja keras, tetapi senantiasa berlandaskan dharma, yakni moralitas dan etika yang luhur. Demikian pula sebagai salah satu aset bangsa, Bali sangat berperanan dalam pengembangan pariwisata di Indonesia.

Semua pihak menyadari bahwa pembangunan pariwisata di Bali memberikan dampak positif bagi kesejahtraan masyarakat, tetapi di balik dampak positif itu tentu tidak lepas dari sisi negatifnya, yang bila tidak ditangani dengan sungguh-sungguh nantinya dapat merupakan penyakit yang dapat menggerogoti budaya Bali yang akarnya adalah agama Hindu; daun, bunga, dan buahnya adalah kepariwisataan, yang telah nyata dinikmati oleh wisatawan dan profitnya dinikmati langsung oleh kalangan pengelola kepariwisataan.

Telah disebutkan sepintas pada latar belakang di atas, bahwa sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah. Di Bali sendiri pariwisata sudah menjadi hal yang tidak asing lagi, apalagi Bali Read more of this post